TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengumumkan pendanaan penelitian untuk perguruan tinggi badan hukum (PTN-BH) 2020 senilai Rp 514,2 miliar. Dia mengatakan dana penelitian tersebut diarahkan pada sepuluh bidang prioritas riset nasional.
Bambang menyebutkan dari sepuluh bidang tersebut, penelitian kesehatan dan obat mendapat porsi terbesar yakni 31 persen. Penelitian sosial humaniora serta pangan dan pertanian menerima kedua dan ketiga terbesar yakni 19 dan 15 persen.
Setelah ketiganya, prioritas berikutnya adalah material maju 11 persen, energi dan energi terbarukan 7 persen, teknologi informasi dan komunikasi 5 persen, kebencanaan 5 persen, pertahanan dan keamanan 3 persen, kemaritiman 3 persen, dan transportasi 2 persen.
"Sedangkan berdasarkan tingkat penelitiannya, dana tersebut dibagi menjadi penelitian dasar Rp 258,2 miliar, penelitian terapan Rp 161,1 miliar, penelitian pengembangan Rp 21,4 miliar dan peningkatan kapasitas dosen Rp 69,2 miliar," ujar Menristek Bambang Brodjonegoro di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Rabu 26 Februari 2020.
Secara keseluruhan, besaran dana penelitian itu diberikan kepada 11 perguruan tinggi negeri berbadan hukum. Alokasi dibagi berdasarkan hasil penilaian kinerja penelitiannya.
Kesebelas PTN itu adalah Universitas Indonesia (UI) yang menerima Rp 70 miliar, Institut Teknologi Bandung (ITB) Rp 65,8 miliar, Universitas Gadjah Mada (UGM) Rp 64,6 miliar, dan Universitas Diponegoro Rp 48,5 miliar. Setelahnya ada Institut Pertanian Bogor (IPB) Rp 48,5 miliar, Universitas Airlangga Rp 42,5 miliar, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Rp 42 miliar.
Sisanya dibagi ke Universitas Padjadjaran Rp 40,7 miliar, Universitas Hasanuddin Rp 37,9 miliar, Universitas Pendidikan Indonesia Rp 28,2 miliar dan Universitas Sumatera Utara (USU) Rp 24,1 miliar.
Menurut Bambang, di Indonesia banyak objek penelitian yang bisa dilakukan tapi pendanaan dan sumber daya manusianya terbatas. Dia mengilustrasikan dengan Indonesia sebagai produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia saat ini.
"Artinya penelitian bidang ini harus menguasai. Jangan sampai Malaysia yang lebih unggul, jangan sampai ada lembaga peneliti Amerika serikat melakukan penelitian kelapa sawit, sementara di negara mereka tidak ada kelapa sawit," kata Bambang.
Mulai 2020, Bambang menambahkan, urusan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk perguruan tinggi akan dikelola oleh Kemenristek. PTN-BH diberikan keleluasaan untuk mengelola dana penelitian yang diberikan sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas penelitian.
"Dan terus meningkatkan daya saing internasionalnya menuju World Class University dan mampu menghilirisasi hasil penelitian menjadi produk-produk inovasi," kata Bambang. "Riset dan inovasi harus ada relevansinya dengan apa yang dibutuhkan masyarakat setempatnya, jika skala nasional lebih bagus lagi."
"obat" - Google Berita
February 26, 2020 at 02:55PM
https://ift.tt/32Do6qt
Dana Penelitian untuk PTN-BH, Terbesar Diarahkan untuk Bikin Obat - Tempo
"obat" - Google Berita
https://ift.tt/2ZVlmmO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dana Penelitian untuk PTN-BH, Terbesar Diarahkan untuk Bikin Obat - Tempo"
Post a Comment