Belakangan ini, warga seluruh dunia sedang dalam kecemasan, akibat khawatir akan pecah Perang Dunia III setelah tewasnya Jenderal Iran. Pada segala pembahasan soal kekhawatiran Perang Dunia III di internet tersebut, muncul informasi mengenai obat super yang pernah digunakan dalam Perang Dunia sebelumnya.
Dalam peperangan, obat-obatan merupakan sesuatu yang sangat penting. Benda tersebut digunakan sebagai penanganan bantuan untuk para prajurit yang terluka atau sakit.
Namun lebih dari itu, obat-obatan juga dipergunakan sebagai senjata. Bisa jadi digunakan sebagai racun dan satu yang jarang diketahui orang adalah sebagai penguat dan penghilang rasa takut.
Metamfetamin adalah salah satu jenis obat yang pernah digunakan dalam peperangan. Obat ini digunakan dalam Perang Dunia II oleh para prajurit Nazi Jerman untuk meningkatkan saraf kepekaannya hingga mengurangi kelelahan serta rasa kemanusiaan. Sedikit banyak, obat ini mempengaruhi jalannya pencatatan sejarah perang.
1. Metamfetamin merupakan obat stimulan yang kuat
Dalam dunia kedokteran, metamfetamin, atau yang biasa disebut meth, bisa digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif serta gangguan tidur. Namun obat ini memiliki efek samping berupa peningkatan tekanan darah, temperatur tubuh dan daya beraktivitas hingga pengurangan selera makan. Dalam jangka waktu lama, meth membuat kecanduan penggunanya dan mengakibatkan kerusakan permanen pada tubuh.
2. Dalam Perang Dunia II, meth dinamakan obat super
Jika kamu bertanya-tanya mengapa pada Perang Dunia II prajurit Nazi sangat ditakutkan, salah satu alasannya adalah karena daya tahan mereka yang mengalahkan prajurit pada umumnya. Prajurit negara lain pun juga sama, menggunakan obat-obatan itu demi menguatkan prajuritnya namun tidak separah kasus prajurit Jerman. Oleh karena itu dikatakan semua prajurit Nazi adalah manusia super kala Perang Dunia II, menjadikan meth disebut sebagai obat super.
3. Penggunaan obat-obatan ini sempat ditolak oleh Nazi
Militer Jerman Perang Dunia II adalah militer negara yang sangat menjunjung tinggi ideologi mereka. Melansir Time, Nazi sempat menolak menggunakan obat-obatan sebagai senjata perang. Alasannya adalah karena penggunaan obat dirasa sebagai lambang kelemahan dan penurunan moral suatu negara paska Perang Dunia I. Namun semua itu berubah ketika meth ditemukan pada 1930an.
Baca Juga: 7 Perang Paling Mematikan dalam Sejarah Dunia
4. Meth pernah menjadi kunci kemenangan prajurit Jerman atas Inggris
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam sejarah yang dipublikasikan di Live Science, disebutkan pada April hingga Juni 1940, prajurit Jerman melakukan penyerangan terhadap Inggris. Penyerangan itu tiada henti dan begitu cepat hingga diberikan nama Blitzkrieg atau Blitz. Salah satu yang paling diingat adalah bagaimana prajurit Jerman berperang selama 10 hari tanpa henti yang membuat prajurit Inggris terjebak dan kalah.
Catatan dari British War Office memperkirakan jika ada kiriman obat meth untuk tiga juta prajurit Jerman selama kurun waktu tiga bulan berjumlah 35 juta tablet. Bahkan obat tersebut dikemas di dalam cokelat untuk kru tank dan pilot bernama Fliegerschokolade dan Panzerschokolade.
5. Untuk menanggulangi serangan tersebut, para prajurit oposisi Jerman pun mulai menggunakan obat-obatan juga
Mata-mata Inggris menguak rahasia di balik kunci kemenangan serangan Blitz tersebut. Laporan dari mereka membuat para pejabat kubu sekutu menyetujui adanya penggunaan obat-obatan serupa untuk menanggulangi serangan Jerman.
Tidak menggunakan obat yang sama, prajurit sekutu menggunakan amfetamin yang jauh lebih kecil efeknya ketimbang meth. Ini menjadikan meth sebagai obat pertama yang mempopulerkan penggunaannya sebagai senjata.
6. Efek samping negatif obat meth membuat penggunaannya dihentikan untuk prajurit Jerman
Kekuatan yang didapatkan para prajurit Jerman dari meth ternyata harus dibayar dengan sesuatu yang besar pula. Dilansir dari Time, prajurit Jerman mulai merasakan efek samping negatifnya setelah berperang.
Saat invansi Prancis, banyak prajurit yang mengeluhkan bahwa dadanya sakit. Bahkan beberapa di antaranya terkena serangan jantung. Dari sinilah militer Jerman mulai mengurangi asupan meth di akhir 1940. Konsumsi obat tersebut sangat berkurang ketika masuk pada 1941 dan 1942.
7. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mereka yang sudah kecanduan dengan meth
Efek-efek macam sakit jantung dapat ditangani oleh para dokter, namun tidak demikian dengan masalah kecanduannya. James Holland, sejarawan dan pakar Perang Dunia II mengatakan dalam tulisan Live Science jika masalah kecanduan tersebut sangat susah diatasi.
“Pada akhir perang, hanya ada sedikit bantuan yang bisa ditawarkan kepada orang-orang yang sudah kecanduan,” ujar Holland.
Penggunaan obat-obatan dalam perang bukanlah hal yang umum, namun beruntungnya tidak semarak zaman dulu. Akan tetapi konsumsi besar bisa terjadi kembali mengingat sedang ada situasi panas antara pihak Amerika dan Iran saat ini. Bukan tidak mungkin sejarah akan terulang kembali.
Baca Juga: 10 Sejarah Tragis dari Perang Tersingkat di Dunia
"obat" - Google Berita
January 08, 2020 at 01:12PM
https://ift.tt/37FBaN4
Cemas Perang Dunia 3, Obat Ini Pernah Bikin Militer Jerman Mengerikan! - IDN Times
"obat" - Google Berita
https://ift.tt/2ZVlmmO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cemas Perang Dunia 3, Obat Ini Pernah Bikin Militer Jerman Mengerikan! - IDN Times"
Post a Comment