TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, sejumlah bahan obat alami dimunculkan dan direkomendasikan untuk menghadang serangan wabah COVID-19. Sejumlah bahan alami itu diharap dikonsumsi dibarengi gaya hidup sehat dan higienis serta perilaku yang mengikuti imbauan pemerintah, seperti menjaga interaksi sosial atau social distancing.
Itu dilakukan sambil menunggu hasil riset mencari vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru tersebut. Para peneliti dan dokter di banyak negara maju sendiri terus menggunakan obat-obatan eksperimental sementara vaksin itu belum tersedia.
Obat-obatan itu mulai dari calon obat ebola hingga yang biasa digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, malaria, flu, dan HIV. Mereka dianggap potensial mengerem penularan virus yang pertama kali merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, itu.
Cara ini, pengobatan eksperimental, terpaksa ditempuh karena per Kamis malam, 19 Maret 2020, COVID-19 sudah menginfeksi 222.642 orang di dunia yang 9.115 di antaranya akhirnya meninggal. Mengutip laman Daily Mail, berikut obat-obatan yang sudah digunakan agar pasien bisa bertahan dari wabah virus corona tersebut,
1. Chloroquine phosphate (Malaria)
Salah satu obat yang digunakan oleh dokter untuk memerangi wabah virus corona adalah Chloroquine phosphate, obat anti malaria. Obat berumur 70 tahun--yang dijual dengan nama merek Arlan-- itu dapat membunuh parasit malaria dalam darah, dan menghentikan penyakit tropis di jalurnya.
Pada pasien COVID-19 di Cina, obat itu menunjukkan kemanjuran dan keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia terkait COVID-19. Sebelumnya, Institut Virologi Wuhan mengklaim obat itu sangat efektif dalam uji di laboratorium. Tes para peneliti tersebut menunjukkan obat itu memiliki kekuatan untuk menghentikan replikasi virus dalam sel, dan bertahan dalam tubuh.
Sebanyak 23 uji klinis obat ini sudah berlangsung pada pasien di Cina, dan satu direncanakan di AS dan satu lagi di Korea Selatan.
2. Hydroxychloroquine (Malaria)
Ilmuwan Cina yang menyelidiki bentuk lain dari chloroquine menulis di jurnal ilmiah Cell Discovery bahwa turunan chloroquine yang 'kurang beracun' juga dapat membantu. "Mudah untuk menyulap gagasan bahwa hydroxychloroquine mungkin menjadi kandidat kuat untuk mengobati infeksi oleh SARS-CoV-2," begitu tertulis.
Tetapi para ilmuwan di Institut Virologi Wuhan mengakui bahwa mereka masih kekurangan bukti untuk membuktikannya sama efektifnya dengan Chloroquine phosphate. Hydroxychloroquine, dijual dengan nama merek Plaquenil, menyebabkan efek samping seperti ruam kulit, mual, diare dan sakit kepala. NHS biasa menggunakannya untuk mengobati lupus dan rheumatoid arthritis serta malaria.
Perusahaan farmasi Sanofi melakukan penelitian pada 24 pasien, yang oleh pemerintah Perancis dianggap 'menjanjikan'. Hasil penelitian menunjukkan tiga perempat pasien yang diobati dengan obat itu dibersihkan dari virus dalam waktu enam hari.
"obat" - Google Berita
March 20, 2020 at 11:40AM
https://ift.tt/2Unmb5p
6 Obat Eksperimen Sembuhkan Pasien Corona, Choloroquine Termasuk - Tempo
"obat" - Google Berita
https://ift.tt/2ZVlmmO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Obat Eksperimen Sembuhkan Pasien Corona, Choloroquine Termasuk - Tempo"
Post a Comment