Namun, hydroxychloroquine kembali disebut dapat digunakan untuk memerangi virus corona, akibatnya obat ini langsung diburu masyarakat dan menyebabkan pasokannya terus berkurang.
Hingga saat ini, masih belum ada data klinis peer-review yang menunjukkan obat generik lama tersebut bisa bekerja untuk melawan Covid-19.
Hydroxychloroquine saat ini yang masih digunakan oleh beberapa orang untuk mengobati penyakit Lupus dan kondisi lainnya.
Sebelumnya, para peneliti di rumah sakit New York telah diam-diam menguji apakah obat mulas yang umum dapat membantu pasien Covid-19 yang kritis.
Para peneliti berafiliasi dengan Feinstein Institutes for Medical Research, peneliti sistem kesehatan yang berbasis di New York, Northwell Health.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Ini Bahan Kain Terbaik untuk Membuat Masker
Saat ini, uji klinis masih dilakukan untuk melihat manfaat famotidine dengan dosis tinggi dapat membantu pasien yang terinfeksi virus corona yang parah dapat bertahan hidup.
Peneliti menguji famotidine dengan dosis, 9 kali lipat dari jumlah obat yang biasa dikonsumsi orang untuk mengobati mulasnya, dengan intravena selama tujuh hingga 10 hari.
Pasien dalam penelitian ini juga mendapatkan hydroxychloroquine, pil malaria yang sedang dievaluasi untuk melihat apakah juga dapat mengobati infeksi virus corona.
Baca juga: Studi China: Gejala Parah Virus Corona pada Ibu Hamil Lebih Rendah
Bukti yang diandalkan para peneliti untuk memulai percobaan mereka adalah anektodal. Belum ada petunjuk bahwa famotidine berguna dalam memerangi virus corona. Penelitian ini telah dilaporkan dalam Science Mag belum lama ini.
Uji coba, yang dimulai awal April, pada awalnya dilakukan diam-diam untuk memastikan para peneliti memiliki cukup famotidine untuk menyelesaikan uji coba, yang akan mencakup 1.200 pasien.
Baca juga: Hoaks Lagi Obat Herbal Bunuh Corona, Ini Saran Ahli untuk Menyikapinya
"Kami tidak ingin persediaan famotidine ini habis saat digunakan selama uji klinis dalam studi Covid-19, atau untuk penggunaan bagi pasien dengan kebutuhan medis serius," ujar Dr. Tracey yang juga CEO Feinstein Institutes for Medical Research.
Ketakutan para peneliti, tidak hanya karena kemungkinan habisnya stok obat mag ini, tetapi juga kekhawatiran orang akan membeli obat tersebut tanpa bukti ilmiah terkait obat untuk virus corona.
"obat" - Google Berita
April 28, 2020 at 01:26PM
https://ift.tt/2W5HhpW
Obat Mag Diburu Warga Amerika untuk Virus Corona, Ini Kata Ahli - Kompas.com - KOMPAS.com
"obat" - Google Berita
https://ift.tt/2ZVlmmO
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Obat Mag Diburu Warga Amerika untuk Virus Corona, Ini Kata Ahli - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment